Biduran
Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang membuat munculnya bilur berwarna merah atau putih. Bilur yang timbul ini juga disertai dengan rasa gatal. Awalnya, bilur ini nampak hanya di satu bagian tubuh, namun lama-kelamaan bilur ini kelanjutannya menyebar. Salah satu penyebab umumnya adalah alergi, namun ukuran dan wujud bilur mampu berbeda-beda.
Ketika seseorang di serang biduran, tak menutup kemungkinan dirinya juga bakal di serang angioedema. Penyakit angioedema adalah pembengkakan pada susunan kulit yang lebih dalam. Pembengkakan ini umumnya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.
Pada lebih dari satu kasus, persoalan pada kulit ini juga mampu terjadi atau jadi bagian berasal dari tanda-tanda anafilaksis, yakni reaksi alergi yang kritis dan terjadi secara tiba-tiba sampai mampu membuat kematian. Kondisi ini dianggap sebagai suasana darurat gara-gara lebih dari satu gejalanya yang ekstrem. Berikut ini adalah gejala-gejala anafilaksis lainnya:
Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
Sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
Sakit perut dan muntah-muntah.
Faktor Risiko Biduran
Biduran terbagi jadi dua, yakni akut dan kronis. Namun, untuk biduran kritis tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, ada lebih dari satu segi risiko mampu membuat biduran atau memperburuk tanda-tanda yang ada. Contohnya, mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu hawa yang panas.
Baca juga: Gangguan Gigi Bisa Sebabkan Biduran, Benarkah? Obat Biduran Alami
Penyebab Biduran
Munculnya bilur pada kulit ini dipicu oleh tingginya persentase histamin yang dilepas ke kulit. Histamin inilah yang mampu membuat membuat pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah meningkat.
Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit nampak memerah. Kelebihan cairan ini juga yang membuat pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal. Berikut ini lebih dari satu hal yang mampu membuat terjadinya biduran:
Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, seandainya lateks dan bulu binatang.
Makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
Hampir seluruh obat-obatan mampu membuat urtikaria.
Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan layaknya pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
Infeksi, layaknya hepatitis dan demam kelenjar.
Gigitan serangga.
Faktor lingkungan, layaknya pajanan pada suasana atau cuaca panas maupun dingin, pajanan pada air tertentu, atau lebih-lebih cahaya matahari.
Gejala Biduran
Ketika seseorang di serang biduran, ruam yang nampak pada kulitnya bakal merasa gatal, lebih-lebih perih atau menyengat. Gejala biduran ini mampu bertahan berjam-jam sampai lebih dari satu hari. Biduran yang terjadi sepanjang tidak cukup berasal dari enam minggu disebut sebagai biduran akut atau jangka pendek.
Namun, ada juga persoalan urtikaria yang bertahan lebih berasal dari enam minggu atau berupa kambuhan sepanjang lebih dari satu bulan atau lebih-lebih tahun. Kondisi yang disebut biduran jangka panjang (kronis) ini merupakan suasana yang jarang terjadi.
Biduran kritis mampu diartikan sebagai menandakan berasal dari penyakit lain yang sedang diderita. Misalnya gara-gara penyakit tiroid, diabetes jenis 1 atau lupus. Pada umumnya persoalan biduran, penyakit ini kerap terjadi pada anak-anak dan wanita pada usia 30 sampai 60 tahun. Selain itu, orang yang punyai alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya.
Baca juga: Biduran Pada Anak? Ini Faktor Penyebabnya
Diagnosis Biduran
Cara untuk mendiagnosis biduran, di tahap awal dokter jalankan wawancara medis seputar keluhan dan riwayat penyakit yang dulu dialami, sampai makanan atau aktivitas yang baru dilakukan.
Setelah itu, dokter baru jalankan pemeriksaan fisik pada yang mengalami bentol-bentol. Pada lebih dari satu kasus, dokter juga jalankan pemeriksaan penunjang layaknya tes alergi, tes darah, dan tes kulit. Namun, pemeriksaan ini umumnya dijalankan pada persoalan biduran yang terjadi berulang, bukan pertama kali.
Komplikasi Biduran
Biduran yang tak ditangani mampu membuat komplikasi dan mengganggu aktivitas pengidapnya sehari-hari. Komplikasi biduran mampu berupa angioedema dan anafilaksis. Angioedema ini merupakan pembekakan kulit di kelopak mata, bibir, tangan, kaki, sampai kira-kira daerah kelamin. Angioedema sendiri disebabkan oleh penumpukan cairan tubuh.
Pengobatan Biduran
Sebenarnya umumnya persoalan biduran tak membutuhkan penyembuhan khusus, gara-gara tanda-tanda yang nampak umumnya bakal menghilang dalam hitungan hari atau jam. Namun, seandainya merasa benar-benar mengganggu, maka obat yang disarankan untuk dikonsumsi adalah antihistamin untuk menanggulangi rasa gatalnya.
Pencegahan Biduran
Biduran umumnya terjadi akibat reaksi alergi oleh gara-gara itu, bagi dirimu yang mengidap alergi tertentu, coba hindari hal-hal yang mampu memicunya sehingga biduran tidak muncul.